Jawabanpilihan yang tepat adalah A. Pembahasan: Kelompok Wilayah Formal Berdasarkan Bentuk Lahan Ditunjukkan Oleh Wilayah formal adalah wilayah yang memiliki kenampakan alam yang dominan sama dan seragam. Pada pilihan tersebut yang memiliki kenampakan sama adalah daerah karst, dataran aluvial dan gumuk pasir yang sama-sama kenampakan alam. Kelompokwilayah formal berdasarkan bentuk lahan ditunjukkan oleh kolom A. Daerah Karst Dataran Aluvial Gumuk Pasir B. Hutan Hujan Gutan Musim Pemukiman C. Sawah Pemukiman Sabana D. Lembah Sawah Pemukiman E. Gunung Dataran Aluvial Pemukiman 5. Perhatikan wilayah berikut ini ! Kelompokwilayah formal berdasarkan bentuk lahan ditunjukkan oleh kolom. A. Daerah Karst. Dataran Aluvial. Gumuk Pasir. B. ke dalam tiga kelompok 4) mampu memberikan kemampuan rute lalu lintas kekuatan sentripetal yang dihasilkan dari pembangunan industri sepatu kulit ditunjukkan oleh nomor.. A. 1), 2), dan 3) B. 1), 3), dan 5) C. 2 Wilayahfungsional ditunjukkan oleh nomor.. answer choices . 1) dan 2) 1) dan 3) 2) dan 3) 2) dan 4) 3) dan 4) Tags: Question 5 . SURVEY . 60 seconds . Report question . Q. Kelompok wilayah formal berdasarkan bentuk lahan . answer choices . Daerah Karst, Dataran Aluvial, dan Gumuk Pasir. ke dalam tiga kelompok. 4) mampu memberikan Suatuwilayah yang ditandai dengan asosiasi areal yang ditandai dengan kenampakan fisik (alam), biotik (kehidupan), dan sosial (kemasyarakatan) merupakan wilayah secara formal. Permukaan bumi ini sangat luas sehingga perwilayahan secara formal juga banyak aneka ragamnya. a. Contoh Kenampakan Areal Fisik 1) Gunung dan pegunungan. Contohwilayah formal berdasarkan kesamaan Areal Biotik 1) Hutan-hutan. 2) Daerah pertanian dan perkebunan. 3) Daerah sawah, tegal, dan ladang. Contoh wilayah formal berdasarkan kesamaan Areal Sosial 1) Kelompok RT, RW, dan kelurahan. 2) Golongan masyarakat desa dan masyarakat kota. 3) Golongan bangsa kulit putih dan kulit hitam. . Dalam perwilayahan ada beberapa model yang berkembang. Model ini berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Model tersebut antara lain adalah sebagai berikut a Uniform Region Wilayah Formal Uniform region atau region statis yaitu region yang dibentuk oleh adanya kesamaan kenampakan, termasuk iklim, vegetasi, tanah, landform, pertanian atau penggunaan lahan. Uniform region juga disebut dengan wilayah formal. Homogenitas dari wilayah formal dapat ditinjau berdasarkan kriteria fisik atau alam ataupun kriteria sosial budaya. Wilayah formal berdasarkan kriteria fisik didasarkan pada kesamaan topografi, jenis batuan, iklim, dan vegetasi. Uniform Region atau wilayah formal dicirikan oleh sesuatu yang dimiliki atau melekat pada manusia dan alam secara umum, seperti bahasa tertentu yang digunakan penduduk, agama, kebangsaan, budaya, dan identitas politik serta tipe iklim tertentu, bentuk lahan, dan vegetasi. Contohnya Di beberapa daerah pertanian yang memiliki kesamaan iklim, luas, hidrologi, dan budaya yang sama, Wilayah perikanan tambak di pantai Utara Jawa memiliki banyak kesamaan antara tempat yang satu dengan tempat yang lainnya. b Nodal Region Wilayah Fungsional Wilayah Nodal Nodal Region adalah suatu wilayah yang diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang di hubungkan melalui garis melingkar. Wilayah Nodal secara fungsional mempunyai ketergantungan antara pusat inti dan daerah belakangnya interland. Tingkat ketergantungan ini dapat dilihat dari arus penduduk, faktor produksi, barang dan jasa, atau pun komunikasi dan transportasi. Wilayah Nodal dikatakan dinamis sebab didefinisikan sebagai gerakan bukan objek yang statis dan terdapat fungsi suatu tempat sebagai pusat sirkulasi. Hubungan antarpusat kegiatan pada umumnya dicirikan dengan adanya arus transportasi dan komunikasi yang pada akhirnya menunjang pertumbuhan dan perkembangan dari setiap wilayah tersebut. Terdapat 4 unsur yang esensial dalam struktur regional nodal, yaitu 1 adanya arus barang, ide/gagasan dan manusia 2 adanya node/pusat yang menjadi pusat pertemuan arus tersebut secara terorganisir 3 adanya wilayah yang makin meluas 4 adanya jarring-jaring rute tempat tukar menukar berlangsung Dilihat dari konsep nodal region, wilayah perkotaan terdiri atas tiga komponen utama, yaitu sebagai berikut a. Nodus atau inti yang merupakan pusat kota city. b. Internal area hinterland yaitu wilayah sekitar kota yang fungsinya memasok kebutuhan harian kota tersebut. c. Eksternal area yang merupakan jalur penghubung antara kota wilayah pemasok kebutuhan kota tersebut. Wilayah yang termasuk dalam suatu nodal region sering kali dihubungkan dengan garis-garis konsentrik lingkaran Contoh Pada awal perkembangannya, Jakarta, Bogor, Depok,Tangerang, dan Bekasi merupakan kota-kota yang terpisah dan tidak saling mempengaruhi. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan Kota Jakarta, kota di sekitarnya seperti Bekasi, Tangerang, Depok, dan Bogor menjadi wilayah penyangga bagi pertumbuhan dan perkembangan Kota Jakarta. Dalam pengertian lain, Bekasi, Tangerang, Depok, dan Bogor merupakan suatu wilayah fungsional bagi pertumbuhan dan perkembangan Jakarta. Demikian pula dengan Jakarta merupakan wilayah fungsional bagi pertumbuhan dan perkembangan wilayah-wilayah di sekitarnya termasuk Bogor, Depok,Tangerang, dan Bekasi. c Generic Region Generic region adalah wilayah yang di klasifikasikan berdasarkan jenisnya sehingga fungsi wilayah yang bersangkutan diabaikan, misalnya wilayah iklim tropik, wilayah iklim sedang, wilayah vegetasi, wilayah hutan daun jarum, wilayah hutan patai, dan wilayah perkebunan teh. Penggolongan wilayah ini didasarkan pada kenampakan jenis tertentu, misal di wilayah hutan hujan tropis tropical rain forest, yang di tonjolkan hanyalah salah satu jenis flora tertentu di hutan tersebut, seperti flora anggrek. d Specific Region Specific Region yaitu wilayah berdasarkan kekhususan sehingga merupakan daerah tunggal yang mempunyai ciri-ciri tersendiri misalnya wilayah waktu, waktu Indonesia bagian barat, waktu Indonesia tengah, dan wilayah waktu Indonesia timur, wilayah fisiografi jawa menurut Van Bammelen dibagi menjadi 3 zone utara, zona tengah, dan zona selatan. Contoh dari spesific region a Wilayah Asia Tenggara, di mana daeraah ini merupakan daerah tunggal dan mempunyai ciri-ciri geografi yang khusus, seperti dalam hal lokasi, penduduk, adat-istiadat, bahasa, dan lain sebagainya. b Wilayah waktu Indonesia bagian Timur, di mana daerah ini merupakan daerah tunggal dan mempunyai cirri khusus, yaitu yang lokasinya di Indonesia bagian timur c Wilayah daerah penangkapan udang laut di Indonesia mempunyai ciri khusus. Lokasinya sepanjang pantai hutan bakau atau laut yang pantainya tidak begitu dalam dan reliefnya bercelah-celah yang cocok untuk sarang udang. Wilayah formal adalah bagian dari perwilayahan yang dihuni oleh orang-orang yang memiliki satu atau lebih karakteristik yang sama. Karakteristik bersama mungkin merupakan bahasa umum, kegiatan ekonomi, seperti produksi tanaman tertentu, atau karakteristik fisik, seperti iklim suatu daerah. Sedangkan untuk arti wilayah fungsional adalah wilayah yang diorganisasikan untuk berfungsi secara politis, sosial, dan ekonomis sebagai satu kesatuan. Daerah fungsional dipusatkan pada titik fokus yang menghubungkan daerah lain dengan berbagai sistem, seperti transportasi, komunikasi, atau kegiatan ekonomi. Kota dapat dianggap sebagai wilayah fungsional karena jalan raya, jalur kereta api, kereta bawah tanah, dan bus memindahkan orang dari pinggiran kota ke daerah pusat kota. Wilayah dan perwilayahan adalah area kohesif yang homogen dalam kriteria penetapan tertentu dan dibedakan dari daerah atau wilayah lainnya dengan berbagai kriteria. Konstruksi intelektual yang diciptakan oleh pemilihan fitur yang relevan dengan masalah tertentu dan mengabaikan fitur lain yang dianggap tidak relevan. Batas wilayah ditentukan oleh homogenitas dan kekompakan bagian. Konsep pusat pertumbuhan wilayah formal dan fungsional saat ini digunakan dalam analisis, perencanaan, dan administrasi banyak program publik nasional dan internasional. Regionalisme, atau kesadaran regional, korelasi ideologis dari konsep yang berkembang dari rasa identitas di dalam kawasan, penting dalam banyak analisis historis, politik, dan sosiologis. Dalam hal ini, misalnya wilayah dalam arti desa dengan wilayah kota, keduanya memiliki hubungan saling ketergantungan, desa berfungsi sebagai pemasok bahan baku ke kota, sedangkan kota berfungsi sebagai pusat melayani kebutuhan berupa hasil industri ke penduduk desa. Contoh Wilayah Formal dan Fungsional Adapun untuk memberikan penjelasan lebih lengkap berikut ragam contoh yang dapat dikemukakan untuk wilayah fungsional dan formal. Antara lain; Wilayah Formal Wilayah Formal Wilayah formal banyak ditandai dengan asosiasi areal yang ditandai dengan kenampakan fisik alam, biotik kehidupan, dan sosial kemasyarakatan, diantaranya yaitu Wilayah formal berdasarkan kenampakan areal fisik Misalnya Gunung dan pegunungan Sungai, DAS, dan rawa Relief berbentuk antiklinal, sinklinal, patahan, dan lipatan Wilayah formal berdasarkan kenampakan arealbiotik Misalnya Hutan-hutan. Daerah pertanian dan perkebunan. Daerah sawah, tegal, dan ladang. Wilayah formal berdasarkan kenampakan areal sosial Misalnya Kelompok RT, RW, dan kelurahan. Golongan masyarakat desa dan masyarakat kota. Golongan bangsa kulit putih dan kulit hitam. Wilayah Fungsional Wilayah Fungsional Contoh wilayah fungsional, antara lain Wilayah Metropolitan Contoh terbesar dari wilayah fungsional adalah wilayah metropolitan, dan kita dapat memikirkan kota yang menjadi basis metropolitan sebagai pusat atau titik fokus wilayah tersebut. Kota utama dalam area metropolitan adalah tempat sebagian besar perdagangan dan aktivitas berlangsung, menjadi bagian terpadat dari wilayah fungsional. Pusat kota terhubung ke bagian terluar wilayah dengan rute transportasi, rute perdagangan, dan komunikasi. Orang-orang bepergian setiap hari dari daerah sekitarnya ke kota untuk melakukan kegiatan ekonomi di pusat kota. Pusat kota yang mengelilingi wilayah metropolitan dapat melakukan banyak fungsi berbeda seperti pendidikan, pekerjaan, dan hiburan. Distrik Sekolah Distrik sekolah dapat dianggap sebagai daerah fungsional yang berpusat di sekitar sekolah didasarkan pada sejumlah sekolah tertentu, yang merupakan pusat untuk wilayah fungsional. Berbagai sekolah dan distrik sekolah akan melayani anak-anak dari lingkungan sekitarnya, berdasarkan faktor-faktor seperti populasi dan lokasi geografis. Para siswa harus pergi ke sekolah mereka setiap hari, dan sejumlah rute transportasi yang berbeda menghubungkan hub pusat sekolah ke rumah-rumah para siswa dan daerah sekitarnya. Kehadiran sekolah dalam jumlah yang lebih besar sering kali menarik lebih banyak penduduk ke suatu daerah, sehingga distrik sekolah tetap terikat dengan pertumbuhan populasi di wilayah geografis yang lebih luas. Sementara sekolah dapat berpotensi melayani berbagai siswa dari berbagai latar belakang dan etnis, analisis demografi distrik sekolah menunjukkan bahwa distrik sekolah sering jauh lebih homogen daripada kota, negara bagian, dan kabupaten secara keseluruhan. Bank Cabang Bank cabang ada untuk memberikan layanan kepada orang-orang yang tinggal jauh dari kantor pusat atau cabang rumah bank, menangani transaksi perbankan untuk orang-orang di rumah di komunitas mereka sendiri. Dalam sistem perbankan cabang, bank utama akan membuat banyak cabang berbeda yang mencakup berbagai wilayah geografis sesuai dengan kebutuhan penduduk di wilayah tersebut. Bank cabang dapat dianggap sebagai wilayah fungsional karena bank utama berfungsi sebagai titik fokus atau pusat utama sistem, dan bank cabang yang didistribusikan di seluruh wilayah berinteraksi dengan bank utama. Perhatikan bahwa daerah fungsional dapat dibagi lagi menjadi daerah yang lebih contoh, cabang-cabang bank lokal bertindak sebagai pusat pusat subregion itu, meskipun mereka adalah bagian dari wilayah fungsional yang lebih besar yang mencakup seluruh perusahaan perbankan. Pusat Perbelanjaan/Department Store Department store dan pusat perbelanjaan adalah contoh daerah fungsional berdasarkan belanja untuk barang-barang material. Department storeberupaya melayani sebagai pusat utama bagi warga yang ingin membeli barang di wilayah geografis sekitarnya. Toko akan menargetkan warga yang tinggal paling dekat dengan toko, berharap dapat menarik mereka. Orang-orang yang berada sangat jauh dari jangkauan toko mungkin memilih untuk pergi ke department storelain untuk mendapatkan barang-barang yang mereka butuhkan. Department store terhubung ke rumah, bisnis, dan layanan di sekitarnya dengan jaringan transportasi dan rute perdagangan. Pusat perbelanjaan bekerja mirip dengan department store, tetapi alih-alih menjadi toko tunggal, mereka adalah konglomerasi dari banyak toko yang berbeda yang terletak di satu area. Pusat perbelanjaan itu sendiri adalah pusat utama dari wilayah fungsional, dan toko-toko di sana akan memanfaatkan kehadiran toko-toko lain untuk menarik perhatian pelanggan di wilayah sekitarnya. Pelabuhan Pelabuhan dan pelabuhan juga merupakan contoh daerah dapat dianggap sebagai pusat pusat wilayah pesisir. Pelabuhan sering menangani industri seperti perikanan dan perkapalan dan juga berfungsi sebagai basis operasi untuk penciptaan infrastruktur pelabuhan terhubung ke daerah sekitarnya dengan rute perdagangan dan rute komunikasi. Pelabuhan, seperti halnya bandara, melayani wilayah fungsional dengan menangani kedatangan dan kepergian orang di wilayah geografis. Bandara dan pelabuhan sering menyambut wisatawan ke suatu daerah, dan dengan meningkatnya jarak dari bandara, wisatawan akan memiliki pelabuhan lain yang dapat mereka manfaatkan. Kondisi juga berlaku untuk pelabuhan dan pelabuhan sebagai pusat pekerjaan. Karena jarak yang harus ditempuh seseorang ke pelabuhan atau pelabuhan untuk pekerjaan meningkat, orang menjadi lebih mungkin untuk mencari peluang kerja di tempat lain. Demikianlah artikel yang bisa kami bagikan pada semua pembaca. Berkenaan dengan contoh-contoh wilayah formal dan wilayah fungsional yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bisa memberi edukasi bagi segenap pembaca. Diah Ainurrohmah Adalah Alumni Jurusan Geografi dan Saat Ini Sedang Proses Penyelesaian Program Pascasarjana Geografi di Kampus Negeri Jawa Tengah - Konsep wilayah dan pewilayahan tidak bisa lepas dari kajian atau pengertian geografi. Para ahli mengemukakan bahwa konsep wilayah merupakan obyek formal geografi yang menjadi benang merah atau pembeda dengan ilmu-ilmu kebumian dalam buku Perencanaan dan Pengembangan Wilayah 2009 karya Ernan Rustiadi, definisi wilayah atau region diartikan sebagai suatu bagian permukaan bumi yang memiliki karakteristik khusus atau khas tersendiri yang menggambarkan satu keseragaman atau homogenitas. Sehingga keseragaman tersebut dapat membedakan dari wilayah-wilayah lain di daerah sekitarnya. Wilayah Karaktersitik wilayah bisa berupa kondisi alam, ekonomi, demografi, dan sosial-budaya. Beberapa contoh wilayah yang ada di permukaan bumi antara lain Wilayah hutan hujan tropis region alamiah Amerika latin region budaya Kepulauan Wallacea region fauna Corn belt region pertanian Zona dataran rendah Jakarta region fisiografi Secara umum suatu wilayah terbagi menjadi dua, yaitu Wilayah formal Wilayah ini identik dengan definisi wilayah secara umum, yaitu suatu daerah atau kawasan di muka bumi yang memiliki karakteristik yang khas sehingga dapat dibedakan dari wilayah lain di sekitarnya. Baca juga Hari Ini, Wilayah Berikut Berpotensi Hujan Lebat Disertai Angin Wilayah fungsional Suatu kawasan yang terdiri atas beberapa pusat wilayah yang berbeda fungsinya. Contoh jelas dari wilayah fungsional adalah perkotaan. Dilihat dari konsepnya, wilayah perkotaan terdiri atas tiga komponen, yaitu Nodus atau inti, yang merupakan pusat kota Internal area hinterland, wilayah sekitar kota yang fungsinya memasok kebutuhan harian kota tersebut. Eksternal area, merupakan jalur penghubung antara kota wilayah pemasok kebutuhan kota tersebut. Konsep wilayah Secara umum, konsep wilayah dibedakan atas keadaan alamiah dan keadaan tingkat kebudayaan penduduknya. Berikut penjelasannya Dalam pengertian desa yang masih asri sepanjang mata memandang selalu dipenuhi dengan ladang pertanian. Bertani merupakan mata pencaharian mayoritas penduduk pedesaan. Sampai-sampai kepala desa disana gajinya bukan diberikan berupa materi namun dalam bentuk sawah. Setiap satu kali panen yang kurang lebih 3 bulan sekali, buruh tani biasanya mendapatkan rentang penghasilan hingga Rp. Tentunya penghasilan tersebut belum dikurangi dengan biaya pembelian pupuk, bibit, bahan bakar traktor, dan lain-lain yang menunjang kegiatan pertanian. Mengapa sekelumit pembahasan barusan mengkaji pertanian? Hal ini dikarenakan pertanian merupakan salah satu contoh nyata wilayah formal. Uraian materi kali ini akan mengulas secara lengkap mengenai wilayah formal dari segi pengertian, ciri, dan contohnya. Langsung saja simaklah materi sebagai berikut. Wilayah formal adalah suatu hal yang melekat antara manusia dan alam, dimana manusia dan perindustrian, manusia dan perekonomian, dan lain-lain. Dapat ditarik garis besar bahwa wilayah formal adalah suatu kelekatan antara manusia dengan objek yang mengelilinginya. Lantas apa bedanya antara wilayah formal dan wilayah fungsional? Bedanya terletak pada hubungan yang saling dikorelasikan. Pada wilayah fungsional, satu indikator memiliki keterkaitan dengan variabel lainnya. Sedangkan kembali lagi, pada wilayah formal yang saling terikat adalah manusia dengan objek. Biasanya, untuk mengkaji wilayah formal yang digunakan sebagai tolak ukur adalah peta topografi. Bagaimana bentuk permukiman yang ada di dataran rendah ataupun dataran tinggi dapat dipastikan berbeda. Pengertian Wilayah Formal Wilayah formal adalah wilayah geografis yang homogen atau seragam berdasarkan kriteria tertentu dan bisa dibedakan dengan daerah tetangganya. Kriteria yang digunakan pada pembagian wilayah formal yaitu berupa unsur fisik atau unsur sosial, seperti peta tanah, peta kepadatan penduduk, peta penggunaan lahan, dan lainnya. Pengertian Wilayah Formal Menurut Para Ahli Adapun definisi wilayah formal menurut para ahli antara lain sebagai berikut; J. Woofter, Wilayah formal yaitu daerah tertentu yang didalamnya tercipta homogenitas ekonomi dan social sebagai perwujudan kombinasi antara faktor lingkungan dan demografis. S. Platt, Arti wilayah formal adalah daerah tertentu yang keberadaannya dikenal berdasarkan homogenitas umum baik atas dasar karakteristik lahan maupun huniannya. I. G. Joeng, Wilayah formal berarti sebagai daerah tertentu yang mempunyai kondisi fisik seragam. M. Fenneman, Pengertian wilayah formal adalah daerah tertentu yang bentang lahannya sejenis dan dapat dibedakan dengan daerah tetangganya. Ciri Wilayah Formal Untuk mencirikan wilayah dan perwilayahan formal, perlu menaruh permukiman penduduk di dalamnya. Hutan belantara tanahnya bisa digunakan untuk bercocok tanam bidang perkebunan. Namun disana tidak terdapat satu permukiman di dalamnya. Maka dalam kasus ini hutan belantara dianggap sebagai wilayah fungsional bagian daerah resapan. Berbeda jika hutan tersebut dihuni sekelompok manusia, maka fungsinya sudah berubah menjadi wilayah formal. Biasanya, warga yang berdiri dan menjalani kehidupan dalam wilayah formal memilih untuk menetap. Hal yang menyebabkan manusia menetap dalam satu titik adalah adanya rasa nyaman. Kenyamanan membuat manusia membuang keinginan untuk menjadi nomaden. Maka dari itu munculah keinginan dalam diri manusia untuk mengembangkan wilayah formal. Untuk mengetahui ciri-ciri wilayah formal, simaklah penjelasan sebagai berikut. Homogen Homogen dapat diartikan sama persis, seragam, sejalan, kembar, dan itu-itu saja. Kita ambil contoh masyarakat pedesaan. Mata pencaharian yang mereka lakukan sehari-hari tidak terlepas dari kegiatan pertanian. Di luar itu, sedikit warga desa yang menginginkan mengabdikan diri menjadi Pegawai Negeri Sipil. Bagaimana dengan desa industri? Apakah masyarakatnya juga tatap bekerja pada sektor pertanian? Tidak, di pedesaan industri pekerjaan sektor pertanian menjadi minoritas. Namun kita kembali lagi pada hakekat wilayah formal. Wilayah formal menjunjung tinggi peradaban homogen sebagai unsur dasar berdirinya. Desa yang terkenal akan industri krupuk mayoritas warganya memproduksi krupuk sehingga banyak menyediakan tempat untuk posisi tenaga kerja. Hal ini juga bermanfaat untuk mengurangi maraknya beragam jenis jumlah pengangguran. Statis Statis memiliki arti tetap, tidak berubah baik naik atau turun, dan jika dibentuk menjadi grafik hanya memunculkan satu garis lurus horizontal. Wilayah formal warganya butuh waktu yang cukup lama untuk menghadapi suatu perubahan. Sebagai contoh, trend ojek online yang bisa dimanfaatkan untuk order makanan sudah biasanya digunakan oleh masyarakat kota. Warga dalam pengertian perkotaan memanfaatkan layanan antar makanan dari ojek online ini karena banyak alasan. Alasan yang pertama adalah tidak tersedianya banyak waktu untuk keluar mencari makanan sendiri. Kedua, kepemilikan transportasi yang terbatas. Ketiga timbulnya rasa malas untuk keluar rumah di perkotaan karena banyaknya titik-titik macet di jalanan. Hal tersebut mungkin hanya sekelumit dari alasan warga kota memanfaatkan ojek online pengantar makanan. Alasan tersebut tidak bisa digunakan warga desa untuk memanfaatkan layanan ini. Di desa masyarakatnya cenderung memiliki banyak waktu untuk bersantai, sehingga keluar mencari makanan pun bukan suatu hambatan bagi mereka. Disamping itu, penjual makanan di pedesaan biasanya disediakan oleh tetangga sekitar. Jadi untuk membeli makanan tidak perlu jauh-jauh. Kemacetan pun juga mustahil ditemukan di daerah pedesaan. Itulah mengapa wilayah formal memiliki karakteristik statis. Pasif Masyarakat yang mendiami wilayah formal cenderung pasif dengan apa yang ada di luar wilayah mereka. Yang mereka pedulikan adalah bagaimana untuk menjalani kehidupan sehari-hari dengan damai dan tenteram. Maka dari itu kepasifan secara otomatis telah tertanam dalam tubuh masyarakat wilayah formal. Berbeda dengan warga kota yang gemar membicarakan hal-hal diluar inner circle-nya. Contoh Wilayah Formal Berikut beberapa contoh yang dimaksud dengan wilayah formal, antara lain; Pertanian Pertanian adalah kegiatan bercocok tanam yang umumnya dilakukan oleh masyarakat di pedesaan. Jika hutan dikatakan sebagai paru-paru dunia, maka ladang pertanian adalah perutnya dunia. Tanaman yang dibudidayakan pada ladang pertanian umumnya adalah makanan pokok seperti padi, jagung, singkong, dan lain-lain. Musuh terbesar bagi para pekerja sektor pertanian adalah kekeringan dan hama. Hama seperti tikus, burung pipit, dan lain sebagainya dapat diusir dengan berbagai cara. Namun kekeringan tidak bisa diatasi secara mudah. Turun hujan adalah solusi yang paling mujarab untuk mengatasi permasalah kekeringan yang sedang dilanda oleh masyarakat pedesaan. Banyak cara tradisional yang bisa dipakai untuk memanggil datangnya hujan. Biasanya kegiatan seperti ini ada bau-bau mistisnya. Kembali lagi pada kepercayaan masing-masing insan. Pegunungan Pengertian pegunungan secara keilmuan bahasa Indonesia adalah daerah yang terdapat beberapa gunung dalam suatu tempat. Pegunungan berdasarkan keilmuan geografi adalah dataran tinggi yang memiliki ketinggian kurang dari meter di atas permukaan laut dan berbentuk memanjang. Tumbuhan yang cocok ditanam di pegunungan umunya buah-buahan dan sayur-sayuran. Suhu di daerah pegunungan biasanya sejuk, berbeda dengan pesisir pantai yang suhunya panas. Di pegunungan kita senantiasa memakai jaket yang tebal. Jaket tebal tidak cocok dipakai di pesisir pantai karena akan menghasilkan keringat yang berlebih. Meski demikian, warga pegunungan menginginkan ikan yang dicari oleh para nelayan pantai. Perkotaan Perkotaan adalah wilayah formal yang tidak cocok dengan pengertiannya. Bagaimana mau cocok, yang dimiliki oleh wilayah formal adalah hubungan manusia dengan alam. Sedangkan di kota tidak ditemui alam sama sekali. Paling hanya gedung-gedung perkantoran dan perindustrian. Wilayah formal yang terjadi di perkotaan letaknya pada bagian bidang industri. Pekerja buruh yang sedang bekerja bisa dimasukan dalam salah satu contoh wilayah formal. Sudah tau kan kalian apa yang dimaksud dengan wilayah formal. Jika sudah membacanya, pahami agar artikel ini bermanfaat dikemudian hari. Sekian pembahasan kali ini, bila ada sumur di ladang boleh kita menumpang mandi, jika ada umur panjang boleh kita berjumpa lagi. Pengertian dari wilayah yaitu tempat yang berada di permukaan bumi, memiliki karakteristik yang khas sehingga bisa dibedakan dari wilayah – wilayah lain. Di dalam ilmu geografi, wilayah adalah region seperti wilayah industri yang bisa dibedakan dengan wilayah nonindustri. Sebuah wilayah harus memiliki karakteristik yaitu kesamaan atau homogenitas tertentu. Karakteristik tersebut berupa, aspek fisik yaitu adanya perbedaan kondisi alam, aspek sosial budaya merupakan kemampuan penguasaan teknologi dan informasi serta kebudayaan, dan juga perpaduan dari beberapa sendiri merupakan suatu kesatuan ekosistem yang terdiri atas komponen biotik dan abiotik. Keseluruhan komponen tersebut saling berinteraksi di dalam wilayah. Interaksi tersebut mengakibatkan timbulnya perbedaan anatara wilayah satu dengan wilayah lainnya. Jika dilihat dari segi ukuran pasti akan memiliki perbedaan, luas maupun wilayah bisa dibedakan menjadi wilayah internasional meliputi beberapa negara kesamaan dalam struktur alam dan manusia, seperti Wilayah Asia Tenggara. Dan wilayah nasional yaitu wilayah sebagian dari negara kesamaan struktur alam dan manusia, seperti pantai Utara Jawa. Oleh karena itu, konsep wilayah ini sangat penting dipelajari di geografi, sebab konsep dasar ini digunakan untuk menganalisis dan memahami interaksi keruangan, barang dan jasa serta perubahan – perubahan perwilayahan sendiri merupakan metode untuk menerapkan konsep wilayah dalam skala yang luas untuk mengklasifikasikan bentang bumi. Sehingga bentang bumi bisa dibatasi oleh kawasan negara kawasan laut maupun kawasan darat, maksudnya bentang bumi terdiri atas bentang darat dan bentang laut kecuali bagi negara yang tidak memiliki bentang laut. Dan dapat disimpulkan jika perwilayahan adalah penerapan dari konsep Dan Klasifikasi Wilayah Dan PerwilayahanSecara ilmu geografi, wilayah dibedakan menjadiWilayah FormalBisa disebut juga wilayah Uniform, merupakan wilayah yang dibentuk oleh kesamaan kenampakan. Kenampakan kesamaan tersebut dapat dilihat dari vegetasi, bentuk muka bumi, iklim, penggunaan lahan atau tata guna lahan dan lain sebagainya. Setiap wilayah dibatasi oleh batas yang jelas misal sungai, jalan, sela dan lain – FungsionalKonsep wilayah ini terlihat dari adanya pola keragaman di dalam wilayah. Pada batasan tertentu, tercipta suatu kesatuan hubungan dan pola kebergantungan yang terkontrol oleh sebuah titik pusat. Wilayah ini cukup dinamis sebab terdapat gerakan ke dan dari suatu konsep wilayah paling klasik yang membahas tentang tipologi wilayah dan membagi konsep wilayah menjadi 5 kategori, antara lainWilayah HomogenMerupakan suatu wilayah yang dilihat dari beberapa aspek memiliki ciri – ciri atau sifat yang cukup sama. Ciri kesamaan tersebut atau homogenitas tersebut dapat dilihat dari, segi ekonomi berupa tempat atau daerah yang mempunyai struktur konsumsi dan produksi yang homogen, tingkat kemiskinan atau pendapatan rendah, mata pencaharian dan lain sebagainya. Segi geografi yang berupa kesamaan dalam hal topografi atau iklim, suku, kepercayaan dan lain – lain. Wilayah homogen memiliki batasan keseragaman secara NodalAdalah wilayah secara fungsional memiliki ketergantungan terhadap pusat atau inti dengan daerah yang berada di belakangnya atau interland. Ketergantungan dapat dilihat dari arus penduduk, barang dan jasa, komunikasi hingga transportasi. Terdapat batasan di dalam wilayah nodal yang ditentukan dari sejauh mana pengaruh suatu kegiatan ekonomi jika diganti oleh pengaruh yang berasal dari pusat kegiatan wilayah homogen dengan wilayah nodal masing – masing memiliki peran tersendiri di dalam tatanan masyarakat. Peran tersebut terlihat sangat jelas di arus perdagangan. Di wilayah homogen, jika terdapat suatu out put yang bisa diekspor secara bersamaan wilayah homogen akan mengalami surplus out put, maka akan kecil kemungkinan barang out put tersebut untuk diperdagangkan secara ini disebabkan karena barang relatif sama. Sedangkan untuk wilayah nodal, kegiatan perdagangan harus terjadi dan biasanya daerah belakang interland menjual barang mentah ataupun jasa ke daerah pusat, sedangkan dari daerah pusat akan menjual barang jadi ke daerah PerencanaanMerupakan wilayah yang terdapat kesatuan keputusan ekonomi. Wilayah ini bisa dikatakan termasuk wilayah yang besar sehingga ada kemungkinan untuk terjadi perubahan – perubahan yang sangat penting seperti ketersediaan lapangan pekerjaan dan persebaran jumlah penduduk dan sangat sulit melakukan perencanaan dalam menghadapi persoalan. Wilayah perencanaan harus mempunyai ciri – ciriCukup besar dalam mengambil suatu keputusan investasi berskala mengubah industri yang dimiliki dengan tenaga kerja yang tersedia di dalam struktur ekonomi yang sama atau kesadaran bersama pada masyarakatnya untuk menghadapi setidaknya satu titik suatu cara pendekatan dalam melakukan perencanaan AdministratifSuatu wilayah yang memiliki batas di mana batas tersebut ditentukan berdasarkan administrasi pemerintah ataupun politik seperti RT/RW, kelurahan atau desa, kecamatan, kabupaten atau kota, hingga provinsi. Dalam membahas pembangunan wilayah, wilayah administratif merupakan wilayah yang sering digunakan, hal ini disebabkan oleh 2 faktor yaitu, dibutuhkan peran pemerintah dalam melakukan kebijakan dan rencana pembangunan wilayah. Sehingga akan lebih mudah jika pembangunan wilayah didasarkan pada wilayah administratif yang sudah ada sebelumnya. Faktor kedua yaitu lebih mudah melakukan analisis, sebab dalam mengumpulkan data berdasarkan pada wilayah Administratif – PolitisWilayah yang berdasarkan pada kenyataan bahwa wilayah yang dimaksud berada di dalam kesatuan politis yang pada umumnya dipimpin oleh kelembagaan atau birokrasi dengan otonomi tertentu. Wilayah ini sering dikenal dengan sebutan wilayah otonomi, yang berarti wilayah mempunyai otoritas untuk mengatur kebijakan dan keputusan dalam mengelola sumber daya yang tersedia di wilayahnya berhubungan dengan klasifikasi di atas, jika berdasarkan dari fase kemajuan perekonomian, wilayah dibagi menjadiFase Pertama, sebuah wilayah formal yang memiliki keseragaman atau homogenitas. Wilayah formal sendiri merupakan suatu wilayah geografik yang mempunyai keseragaman berdasarkan kriteria tertentu. Keseragaman bisa dilihat dari kondisi fisik geografi, sosial, ekonomi, hingga Kedua, yang merupakan wilayah fungsional dan memiliki koherensi serta interdependensi fungsional, dan juga saling berhubungan antar bagian di dalam wilayah Ketiga, suatu wilayah perencanaan, terdapat koherensi atau kesatuan keputusan penjelasan mengenai konsep wilayah. Semoga bisa bermanfaat.

kelompok wilayah formal berdasarkan bentuk lahan ditunjukkan oleh